Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Salam CLASSIX. Salam!
Hai Sahabat CLASSIX generasi muda harapan bangsa??
Apa kabar semua??
Saya harap kabar Sahabat CLASSIX baik dan sehat wal afiyat. Aamiin.
Okey, langsung saja ya?? ^_^
Berjumpa lagi dengan kami, siswa-siswi ala-ala CLASSIX SMA N 1 GEGER, bagaikan guntur menggelegar.
Nah, pada postingan kali ini, kami akan menyuguhkan materi hangat nan nge-hot , macam sambala sambala sambalado, terasa pedas terasa panaaasssss.... eh eh eeh alay amat neng, pakai ndangdut segala. Hehe..
Udah nyok cak, kita kembali ke laptOOp.
Sudah berapa lamakah kita bernaung dalam Dunia Pendidikan? dan sempatkah kita merenung akan Dunia Pendidikan Indonesia saat ini??? Tujuh puluh tahun Indonesia merdeka, apa kabar pendidikan kita?? Mungkin pertanyaan-pertanyaan itu tak akan pernah menjadi santapan harian bagi para warga masayarakat Indonesia.
Eeiiitsss stop dulu Sahabat CLASSIX, sebelum kita lanjut ke materi berikutnya, kami mau tanya nih. Pasti Sahabat CLASSIX pernah mendengar prinsip ini kan “Dengan usaha yang minimal dapat menghasilkan hasil/untung yang maksimal”. Nah kira-kira prinsip apa ya itu sahabat CLASSIX?? Prinsiiip?? Eem Prinsip Ekonomi? Yak, betul,betul,betul. Itu tadi adalah Prinsip ekonomi Sahabat CLASSIX, yang berarti bahwa kita diusahakan mampu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya walaupun dengan usaha yang sekecil-kecilnya. Nah, prinsip Ekonomi tersebut pastilah tak luput dengan adanya peran pendidikan bukan?? Ya iya lah masak ya iya dong, durian aja di belah bukan di bedong. Uups hehe..
Tentu saja Sahabat CLASSIX prinsip tadi adalah Prinsip Ekonomi, apalagi saat ini lagi buming-bumingnya MEA bukan??? Tapi, tau gak sih apa itu MEA??? MEA adalah kepanjangan dari Masayarakat Ekonomi ASEAN atau sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara-negara ASEAN. Seluruh negara anggota ASEAN telah menyepakati perjanjian ini. MEA dirancang untuk mewujudkan wawasan ASEAN 2020. Dalam menghadapi persaingan ketat selama MEA ini, negara-negara ASEAN haruslah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) terampil, cerdas, dan kompetitif. MEA adalah liberalisisi di semua aspek kehidupan. Tanpa kemampuan memadai menghadapi hal ini maka kita hanyalah akan menjadi penonton, bukan pelaku di era MEA.
Gelegar pasar tunggal Asean 2015 (MEA) telah menggema, meskipun belum diterima sepenuhnya oleh seluruh masyarakat. Mengapa demikian, karena kehadiran pasar ini tampil dengan perspektif ekonomi saja, sehingga masyarakat yang berada di luar ranah ekonomi, bisa tidak tahu atau tidak mau tahu. MEA (Masyarakat ekonomi ASEAN) yang akan di-launching pada 31 Desember 2015, memungkinkan mudahnya mobilitas barang, jasa, dan orang antarnegara di wilayah ASEAN. Tentu saja ini merupakan angin segar bagi yang siap bersaing, namun menjadi badai yang melumpuhkan bagi yang tidak siap. Kita akan melihat betapa mudahnya barang, jasa, dan orang di wilayah ASEAN memasuki negara kita demikian juga sebaliknya apabila kita memiliki daya saing. Berbagai kemungkinan bisa terjadi seperti: supir angkot orang Kamboja, buruh pabrik dan pekerja bangunan orang Laos dan Vietnam, pedagang di pasar orang Thailand dan Malaysia.
Ini merupakan tantangan baru bagi bangsa Indonesia terutama dalam dunia pendidikan, melalui dunia pendidikan perlu adanya persiapaN Sumber Daya manusia yang handal dalam menghadapi pasar bebas ASEAN ini, namun jangankan menyiapkan sumber daya manusia yang handal dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, dunia pendidikan kita, kini masih disibukkan oleh bongkar pasang kurikulum. Ironisnya, bongkar pasang kurikulum kita masih memiliki paradigma yang sama, yaitu menjadikan mata pelajaran dan matakuliah masih sebagai tujuan belum sebagai alat kecakapan hidup. Keberhasilan siswa dan mahasiswa masih diukur dari tingkat penguasaan materi saja belum pada bagaimana menggunakan materi itu sebagai kecakapan untuk memperoleh kesuksesan hidup. Hal itu menyebabkan lulusan pendidikan kita gagap dan kurang mampu bersaing dalam mengahadapi dunia kerja.
Bagaimana pendidikan kita merespon MEA yang sudah ada di pelupuk mata? Akankah kita korbankan generasi sekarang bersaing tanpa persiapan?. Era perdagangan bebas ASEAN harus disambut oleh dunia pendidikan dengan cepat, agar sumber daya manusia Indonesia siap menghadapinya tanpa banyak menimbulkan masalah.
Apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan pendidikan kita dalam menghadapi MEA 2015 yang sudah di gerbang pasar bebas? Pemerintah harus menyiapkan sekolah-sekolah khusus yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan kerja, misalnya sekolah pertanian, sekolah peternakan, sekolah perikanan, sekolah teknik mesin, sekolah teknik bangunan, dan sebagainya. Sekolah-sekolah tersebut harus benar-benar membekali kompetensi untuk berinovasi dan untuk membangun jaringan/networking. Kompetensi berinovasi dapat dilakukan dengan peningkatan berbagai ketrampilan seperti,inovasi pembudidayaan, desain produk, strategi pemasaran, penggunaan teknologi danpenguasaan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. Adapun kompetensi membangun jaringan dilakukan dengan pengembangan sikap dan mengelola sumber daya manusia seperti, kepemimpinan, kerja sama, komunikasi dan pengembangan pribadi.
Dalam jangka waktu yang singkat, kemampuan berinovasi dan penguasaan teknologi merupakan keniscayaan untuk segera dilakukan karena mayoritas outputpendidikan dasar dan menengah akan bekerja di sektor bawah atau tenaga kasar. Ketrampilan ini bisa diupayakan dengan cepat karena siswa akan diajarkan bagaimana cara bekerja yang kreatif dan inovatif. Adapun pengembangan kemampuan membangun jaringan diprioritaskan bagi tenaga kerja level manajemen yang umumnya diemban oleh lulusan perguruan tinggi. Akan tetapi, jika ketrampilan ini dimiliki oleh semua level pendidikan maka dapat meningkatkan kualitas kerja lulusan pendidikan sehingga daya saing tenaga kerja kita meningkat.
Menyiapkan sumber daya manusia memang bukan pekerjaan mudah dan bisa dilakukan secara instant. Akan tetapi, apabila pendidikan kita (guru dan sekolah) bisa membekali siswa dengan kedua ketrampilan tersebut, lulusan pendidikan kita akan memiliki rasa percaya diri dan motivasi untuk mengembangkan diri secara optimal sehingga mampu bersaing secara global. Mampukah perangkat pendidikan kita melakukannya? Jika tidak, pemerintah harus memberikan regulasi-regulasi yang mempermudah masyarakat untuk membuka lembaga-lembaga pelatihan yang membekali keterampilan untuk berinovasi, penguasaan teknologi, dan kemampuan membangun jaringan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Dengan demikian, pendidikan kita memiliki andil besar dalam menyiapkan sumberdaya yang siap menghadapi MEA 2015 maupun persaingan global.
Wah, wah mantap banget ya Sahabat CLASSIX, tali ikatan persaudaran MEA dan Dunia Pendidikan itu? Sangatlah berhubungan dan berkesinambungan satu sama lain, tak dapat dipisahkan karena akan saling berpengaruh hingga masa mendatang bagaikan kuku dan jari yang akan terus melekat dan melangkah bersama tak terpisahkan oleh badai dan banjir. Eeh eh Neng, neng sadar neng. Udah siang. Hehe
Baiklah Sahabat CLASSIX, perlu kita pahami bahwa semua kemajuan dan perkembangan yang kita alami terutama pada bangsa Indonesia ini pastilah memiliki banyak kelebihandan kekurangan. Mengenai kekurangan tersebut dapat kita jadikan pembelajarn untuk kedepannya yang lebih baik. Nah, sebelum kita tutup materi pada kesempatan kali ini. Kami akn menyajikan saran-saran, yang mungkin dapat kita laksanakan guna mewujudkan Masayarakat Ekonomi ASEAN dengam Sumber Daya Alam yang berkualitas terutama dalam dunia Pendidikan.
Berikut sarannya, dengeriiin yaaaa ^_^
Saran
Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Pemerintah Indonesia sudah seharusnya lebih meningkatkan mutu pendidik dalam mengemban tugas belajar mengajar agar dapat mencetak para lulusan yang berkualitas bisa diandalkan dalam dunia lapangan kerja dan tidak kalah bersaing dengan para lulusan dari lembaga pendidikan negara Asean lainnya.
Untuk menghadapi tantangan persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pemerintah Indonesia berkewajiban untuk memajukan lembaga-lembaga pendidikan baik dari tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi, dalam pendidikan formal maupun nonformal, dengan menyediakan berbagai fasilitas pendidikan, termasuk kesejahteraan para tenaga pendidik, sehingga dapat meningkatkan spirit para tenaga pendidik maupun para anak didik.
Uluh-uluh Mantap euy dan cap jempol ya sahabat CLASSIX materi pada postingan kali ini, oh iya jangan lupa ketik kritik dan saranyya ya???
Semoga dengan adanya materi dan pembelajaran pada kesempatan ini mampu memberikan manfaat dan motivasi kepada kita semua untuk menjadi generasi muda yang lebih baik dan berkualitas. Aamiin J
Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dari materi kami, kami memohon maaf, “CLASSIX juga manusia punya salah punya dosa”. Inilah kami hanya manusia biasa yang tak sempurna karena segala Kesempurnaan hanyalah milik ALLAH swt.
Makan mangga di negri kita
Dicampur ketan aduhai asyiknya
Belajar bersama tak pandang usia
Terus postingannya ramai ilmunya
Sekian dari kami. Salam CLASSIX. Salam!!
Akhiru kalam
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. (CtrCP)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar